Senin, 04 Mei 2015



PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM
PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA



BAB 1


LATAR BELAKANG


Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Pada Periode Bullish Di
Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyusun portofolio
optimal saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan
model indeks tunggal pada periode Bullish.
Hasilnya adalah tersusunnya sebuah portofolio saham
yang terdiri dari empat saham, yaitu ASRI (48,72%), INDF (28,24%), BBNI
(16,32%), dan BKSL (6.71%).

BAB 2


TUJUAN PENILITIAN



Pengujian portofolio optimal yang dilakukan dengan menggunakan model
indeks tunggal telah membuktikan bahwa model ini memungkinkan untuk mendapatkan
kinerja portofolio yang optimal.Bayumashudi (2006) dalam Yuniarti (2010)
melakukan penelitian terhadap sahamsaham LQ45 di BEI, menghasilkan portofolio
yang optimal dengan nilai kinerja baik dan efisien yang menghasilkan return yang lebih
tinggi dibandingkan return pasar.

BAB 3


METODE PENELITIAN



Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap
objek penelitian. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk membentuk portofolio optimal
saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan model
indeks tunggal.
Instrumen investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan
setiap akhir bulan, IHSG akhir bulan, dan suku bunga SBI bulanan pada periode
2009-2011. Proses analisis menggunakan model indeks
tunggal. Analisis data yang digunakan untuk menentukan set portofolio yang efisien
adalah menggunakan model indeks tunggal.


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Perhitungan Excess Return to Beta (ERB) dan nilai Ci Masing-Masing Saham
Excess return to beta (ERB) digunakan untuk mengukur kelebihan return relatif
terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan beta.
Portofolio optimal akan berisi aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio ERB yang tinggi.
Rasio ERB yang rendah tidak dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Nilai Ci merupakan
hasil bagi varian pasar dan return premium terhadap variance residual error saham
dengan varian pasar pada sensitivitas saham individual terhadap variance residual
error saham.Penelitian ini juga menemukan 11 saham yang memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam
kandidat portofolio yang optimal, karena nilai ERB masing-masing saham lebih besar
dari nilai masing-masing Ci-nya.
2.Menentukan Cut-off Point (C*)
Nilai cut-off point (C*) adalah nilai Ci maksimum dari sederetan nilai Ci saham.

3. Menentukan Saham Kandidat Portofolio Saham-saham yang membentuk portofolio
optimal adalah saham-saham yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan
nilai ERB di titik C* sebesar 0,0260744.


BAB 5


KESIMPULAN


Setelah melakukan analisis pembentukan portofolio optimal menggunakan model
indeks tunggal di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2009-2011, maka implikasi penelitian
ini adalah untuk beberapa periode ke depan investor masih dapat berinvestasi
pada saham ASRI, INDF, BBNI, dan BKSL. Investasi masih bisa dilakukan pada saham
perusahaan-perusahaan tersebut karena pasar modal dan suku bunga SBI belum menunjukkan
perubahan yang signifikan dibandingkan periode pengamatan. Bagi perusahaan
yang sahamnya belum masuk ke dalam kandidat portofolio optimal dapat meningkatkan
lagi kinerjanya sehingga kinerja sahamnya akan semakin baik. Investor sebaiknya
selalu mengevaluasi secara berkala terhadap portofolio optimal yang terbentuk.
Selain itu, investor hendaknya selalu mengikuti perkembangan pasar modal sehingga
dapat segera bertindak bila ada perubahan dalam harga saham yang dapat mempengaruhi
investasi.


DAFTAR PUSAKA

DAFTAR PUSTAKA
Husnan, S. (2001) Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Jogiyanto (2007) Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Markowitz, H. (1952) “Portfolio Selection”.
The Journal of Finance, 7(1).

Suherman, G. (2007) “Analisis Kinerja Portofolio
Optimal Saham Sektor Pertanian, Pertambangan, dan Infrastruktur,
Utilitas & Transportasi Pada Bursa Efek Indonesia”.
Jurnal Ichsan Gorontalo, Vol. 2, No. 3 (Agustus-Oktober), 2007:1045- 1060.

Sukarno, M. (2007) “Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Menggunakan
Metode Single Indeks di Bursa Efek Jakarta.

Sulasih (2008) “Analisis Resiko dan Tingkat Pengembalian Pada Portofolio OptimalSaham
LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta”,
http://jurnal.pdii.lipi.go.id

Tandelilin, Ed. (2001) “Beta pada Pasar Bullish dan Bearish: Studi Empiris di Bursa
Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 16(3).

Wardjianto (2005) “Perbandingan Kinerja Portofolio Saham Pada Pasar Bullish dan
Bearish: Studi Empiris pada Sahamsaham Jakarta Islamic Index (JII) BEJ”.
Tesis. Tidak Dipublikasikan. Program Studi Magister Manajemen Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro,Semarang.

Yuniarti, Sari (2010) “Pembentukan Portofolio Saham-Saham Perbankan dengan
Menggunakan Model Indeks Tunggal”. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 14(3),
459-466.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar